Sejarah lahirnya TNI AU bermula dari pembentukan Badan Keamanan
Rakyat (BKR) pada 23 Agustus 1945, guna memperkuat Armada Udara yang
saat itu sangat kekurangan pesawat terbang dan fasilitas-fasilitas
lainnya. Sejalan dengan perkembangannya berubah menjadi Tentara Keamanan
Rakyat (TKR) pada tanggal 5 Oktober 1945 dengan nama TKR Jawatan
Penerbangan di bawah pimpinan Komodor Udara Suryadi Suryadarma.
Pada 23 Januari 1946 TKR ditingkatkan lagi menjadi TRI. Sebagai
kelanjutan dari perkembangan tunas Angkatan Udara, maka pada tanggal 9
April 1946 TRI Jawatan Penerbangan dihapuskan dan diganti dengan
Angkatan Udara Republik Indonesia yang kini diperingati sebagai hari
lahirnya TNI AU yang diresmikan bersamaan dengan berdirinya Tentara
Nasional Indonesia (TNI).
Modal awal TNI AU adalah pesawat-pesawat tua hasil rampasan dari
tentara Jepang seperti jenis Churen, Nishikoren, serta Hayabusha.
Pesawat-pesawat inilah yang merupakan cikal bakal berdirinya TNI AU.
Usai keputusan Konferensi Meja Bundar tahun 1949, TNI AU menerima
beberap aset Angkatan Udara Belanda meliputi pesawat terbang, hanggar,
depo pemeliharaan, serta depo logistik lainnya. Beberapa jenis pesawat
Belanda yang diambil alih antara lain C-47 Dakota, B-25 Mitchell, P-51
Mustang, AT-6 Harvard, PBY-5 Catalina, dan Lockheed L-12.
Tahun 1950, TNI AU mengirimkan 60 orang calon penerbang ke California
Amerika Serikat, mengikuti pendidikan terbang pada Trans Ocean Airlines
Oakland Airport (TALOA).
Tahun 1950, TNI AU memiliki pesawat dari Uni Sovyet dan Eropa Timur,
yaitu MiG-17, pembom TUPOLEV TU-2, dan pemburu LAVOCKHIN LA-11.
Pesawat-pesawat ini memiliki peranan dalam pelaksanaan Operasi Trikora
dan Dwikora.
Kebesaran TNI AU mencapai puncak keemasan ketika dipimpin oleh KASAU
Kedua Marsekal Madya TNI Omar Dhani. Perjalanan TNI AU mengalami masa
keemasan hingga awal 1960-an, untuk kemudian memudar pada pertengahan
1960-an.
TNI AU kembali bangkit pada awal tahun 1980-an dengan kedatangan
pesawat OV-10 Bronco, A-4 Sky Hawk, F-5 Tiger, F-16 Fighting Falcon, dan
Hawk 100/200.
Sumber referensi : Tempo Interaktif
Blog 'Oji Sang Penjelajah Waktu' Merupakan sebuah blog yang berisikan tempat kita untuk berbagi info dan pengetahuan dari berbagai macam lintas waktu. Yang memiliki tujuan untuk melakukan perubahan dari hal yang terkecil dan terpenting (Our self).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak dan baik, dengan tidak mengandung unsur-unsur yang berbau sara dan negatif
-semua postingan disini terdapat blog sumber referensinya-