Adalah Ali Akbar, arkeolog asal Universitas Indonesia yang merupakan Ketua Tim Arkeolog dari Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Gunung Padang yang berpendapat bahwa situs di Gunung Padang merupakan struktur prasejarah terbesar dan tertua di dunia.
Penyebutan situs Gunung Padang sebagai yang terbesar dan tertua di dunia didasarkan kepada studi literatur yang dilakukannya serta hasil konfirmasi dengan beberapa pakar arkeologi luar negeri. Paling tidak, situs Gunung Padang merupakan bangunan prasejarah terbesar di Asia. Bahkan sangat berpotensi menjadi struktur bangunan prasejarah terbesar di dunia.
Untuk menyatakan bahwa situs Gunung Padang sebagai yang terbesar dan tertua di dunia tinggal menunggu waktu karena yang perlukan hanyalah konfirmasi.
Bukti Arkeologis Situs Gunung Padang
Pengakuan bahwa situs Gunung Padang sebagai yang terbesar dan tertua di dunia didasarkan pada uji penanggalan jejak karbon yang dilakukan oleh Laboratorium Batan. Pengujian dilakukan terhadap material paleosoil pada kedalaman empat meter dari situs Gunung Padang. Dari hasil uji laboratorium tersebut diperoleh hasil bahwa usia situs Gunung Padang adalah 5500 tahun Sebelum Masehi (SM). Bahkan, hasil dari Laboratorium Beta Miami, Florida, Amerika Serikat (AS) lebih tua lagi. Menurut Beta Miami, material yang diuji menunjukkan usia 7600--7800 SM.Jika demikian, maka peninggalan pra sejarah situs Gunung Padang sebagai yang terbesar dan tertua di dunia dan mengalahkan Piramid Mesir. Perlu diketahui, usia pirami sekitar 2500 SM.
Walau demikian, penelitian lanjutan terhadap situs Gunung Padang sebagai yang terbesar dan tertua di dunia akan terus dilakukan. Jika sebelumnya penelitian dilakukan pada material di kedalaman 3 hingga sepuluh meter, maka penelitian akan dilakukan pada meterial di kedalaman 15 meter ke bawah. Tujuannya, agar benar-benar diperoleh hasil yang valid dan kuat.
Penelitian terhadap situs Gunung Padang sebagai yang terbesar dan tertua di dunia mengandung nilai sejarah yang sangat berarti bagi peradaban di Indonesia bahkan dunia. Penelitian terhadap situs Gunung Padang tidak hanya dilakukan oleh arkeolog Indonesia, tetapi juga banyak pihak dari negara lain seperti Jerman dan Prancis.
Sumber referensi : Pendidikan-full.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak dan baik, dengan tidak mengandung unsur-unsur yang berbau sara dan negatif
-semua postingan disini terdapat blog sumber referensinya-